Sebanyak 500 mahasiswa Universitas Terbuka (UT) Aceh program, sarjana dan pascasarjana mengikuti wisuda yang diselenggarakan di ACC Dayan Dawood, Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, Sabtu (9/9/2023).
Dari jumlah tersebut, sebanyak 239 dari program sarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 171 dari Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Politik, 83 dari Fakultas Sains dan Teknologi dan satu orang program pascasarjana.
Proses wisuda itu juga turut dihadiri Pj Gubernur Aceh, Ahmad Marzuki yang diwakili Plh Kepala Dinas Pendidikan Aceh Dr Asbaruddin STP MM MEng, Direktur UT Aceh, Syamsuri, SIP dan Wakil Rektor Bidang Keuangan, Sumber Daya, dan Umum UT Prof Dr Ali Muktiyanto, SE MSi.
Ali Muktiyanto mengatakan, UT sendiri merupakan satu-satunya universitas di Indonesia yang melakukan sistem pembelajaran jarak jauh. Dimana, proses pembelajaran dilakukan secara mandiri, terstruktur dan terprogram.
Para mahasiswa diberikan keleluasaan untuk memilih sendiri pembelajaran yang terbaik untuknya.
“Dan kita siapkan semua fasilitasnya dan kurikulum yang jelas pula,” kata Prod Ali.
Saat ini sendiri kata Ali, terjadi tren yang menarik dimana persentase mahasiswa fresh graduate di dominasi oleh usia antara 25 ke bawah yang meningkat pesat.
“Dan komposisinya itu diatas 50 persen sudah bekerja semua. Artinya ada terjadi pergeseran paradigma di generasi muda, untuk menjadi UT salah satu pilihan yang menarik untuk mengembangkan diri,” ungkapnya.
Secara keseluruhan di Indonesia, mahasiswa UT berjumlah 407 ribu mahasiswa yang melakukan pendaftaran registrasi dan pembayaran.
“Melalui alumni UT tidak kalah dengan universitas ternama lainnya di Tanah Air. Terlebih kita saat ini sudah berstatus PTN-BH,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur UT Aceh, Syamsuri mengatakan, untuk tahap satu ini ada 500 mahasiswa dari seluruh kabupaten/kota di Aceh mengikuti program wisuda tersebut.
“Pada prinsipnya itu yang lulus ada 800 mahasiswa yang akan di wisuda. Dan ini dibagi menjadi dua tahap wisuda. Dan UT ini menjadi salah satu pilihan yang menarik minat masyarakat di Aceh,” pungkasnya.
Perwakilan mahasiswa yang diwisuda, Juanda Efendi mengatakan, menjadi sarjana sendiri merupakan salah satu hal yang sudah ia cita-citakan sejak dulu.
Dirinya sendiri saat ini dipercaya masyarakat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tengah.
“Usia yang sudah lanjut tidak membatasi saya untuk mendapat gelar sarjana. Alhamdulillah dalam perjalananan, meski sebagai Anggota dewan, saya terus membagi waktu untuk mengikuti perkuliahan,” pungkasnya.(*)
Sumber serambinews
